Minggu, 24 Oktober 2010

Jaringan Komputer Terputus-putus ? Ada apa ?

Artikel ke-2 meluncurrrr... , kurang 3 lagi nih hehehe, semangat !!! pasti tidak kelar hari ini, karena ini sudah sore, sudah waktunya mau pulang kantor, haha yach sudah terpaksa 3 artikel lainnya saya luncurkan besok sabtu saja :D

Sekarang mengenai jaringan, dalam hal ini saya khususkan untuk jaringan LAN dengan menggunakan kabel UTP dengan system jaringan level 3, Karena jaringan komputer di kantor saya ini masih menggunkan LAN.

Oke saya mulai, ... Apa yang menjadi penyebab terputus2nya koneksi komputer kita dengan jaringan ( network ). Ada berbagai faktor yang mempengaruhinya, yaitu :
  • Perkabelan
  • Crimping Conektor RJ45
  • System
Perkabelan, disini berarti susunan dan penempatan kabel, mulai dan jenis bahan kabel, sampai jarak atau panjang kabel dari sebuah komputer ke sebuah Switch Hub. Untuk jaringan kelas 3, jarak maksimum adalah 100m, jika lebih dari itu maka kecepatan akan menurun, yang biasanya 100mbps, turun menjadi 10mbps. dan tidak menutup kemungkinan jaringan akan terputus-putus jika anda melakukan koneksi data / internet ke komputer server

Crimping Conektor, hehe adalah masalah yang sangat simple, karena proses crimping yang tidak sempurna, mungkin tembaga kabel kurang merekat di conector RJ45, maka koneksi jaringan akan tidak sempurna, menyebabkan jaringan komputer sering terputus

System, system disini berbicara dengan operating system yang anda pakai, apakah sehat ? apakah terbebas dari virus ? apakah normal ? hehe sebab, beberapa virus seperti Conficker, Sality, dan sejenisnya akan menyerang system jaringan anda, membuat koneksi menjadi sangat lambat bahkan putus, atau tidak bisa sharing data antar komputer jaringan. Hemm ... perlu penanganan khusus untuk menghilangkan semua virus2 type jaringan seperti itu.

Solusi dan saran sederhana dari saya untuk ke-3 faktor diatas, saya paparkan sebagai berikut :
  1. Perkabelan, sebaiknya anda menggunakan kabel berjenis baik, hehe saya tidak tahu apa jenisnya, lupa, yang penting gini, kalau harga per-meternya 4500 itu sudah kualitas baik, tetapi jika harganya per-meter 2500 sudah dipastikan itu jenis yang berkualitas buruk. Untuk panjang dan jarak, usahakan maximal 50 - 75 meter agar koneksi jaringan bisa berjalan lancar. Jika terlampau jauh, sebaiknya anda menggunkan jaringan WAN, menggunakan wireless yang lebih praktis dan simple tapi mahal hehe. Atau bisa disiasati dengan menggunakan HUB, maksudnya adalah estafet HUB, hehe setiap jarak 75 meter, pasang HUB, lalu olor kabel lebih panjang, ( hehehe ini logika saya pribadi dan belum pernah saya coba loh ! ) tetapi jika salah menyusun HUB juga akibatnya jaringan menjadi lemot hehe ...
  2. Crimping, Proses crimping tidak sempurna bisa disebabkan kualitas konektor RJ45 yang buruk, karena jika di tang crimp, konektor akan pecah mengakibatkan crimping tidak sempurna, haha Sebaiknya belilah konektor yang berkualitas baik, 1 Dus isi 100 pcs harganya kira2 100 ribu, ... jika yang kualitas jelek, 20 ribu saja sudah dapat 100 pcs konektorRJ45, tp jelek :D. Jadi pilih yang mana, mau murah tapi tidak selamat, atau mahal dijamin selamat
  3. System, Saya tidak membicarakan bagaimana setingan software jaringan. Akan tetapi yang lebih saya fokusi adalah masalah kesehatan operating system yang kita pakai. Apakah ada gejala virus ataukah dalam keadaan Sehat. Yach saran dari saya, selalu lakukan update antivirus anda untuk menangkal virus2 yang akan menjangkiti komputer anda :) Semangat meng-update. Jika komputer anda sudah terlanjur terkena virus yang menyerang jaringan, langsung saja kabari saya, minta bantuan saya pasti saya akan bantu, jika komisi telah kita sepakati, setelah selese bisa langsung di-tranfer saja jangan ditunda2 hahaha ... ( just kiddz )
Demikian artikel ini saya buat, saya hanya membutuhkan waktu kurang dari 30 menit untuk menyeleseikan satu artikel ini haha, hebat kan :D keren kan :D ( narsis mode : on ) Okelah, sekian dan terima kasih ... saya akhiri dengan hamdallah ...

Alhamdulillah ...

~ Semoga Bermanfaat ~

Tausiyah Qolbu - Membentuk Pribadi Sholihah

Dunia telah menawarkan gemerlap perhiasannya di segala penjuru. Dalam gemerlapnya tersebut, ada sisi yang mengancam kehormatan kaum wanita. Sebaliknya kita janganlah memandang sebelah mata akan hal itu. Selayaknya ada seuntai nasehat untuk mengingatkan setiap wanita muslimah yang menginginkan keselamatan dari ancaman ini.
Saudariku muslimah, hendaknya engkau waspada akan bahaya hubungan dengan lawan jenis. Juga segala sesuatu yang mengatasnamakan “cinta”, namun menyembunyikan berjuta nista. Engkaupun hendaknya berhati-hati terhadap pergaulan bebas dengan para pemuda ataupun laki-laki tidak bermoral yang menginginkan kehormatanmu dengan mempersenjatakan “cinta semu”. Perkembangan jaman menuntut muslimah untuk memiliki jiwa dan hati yang tegar. Dikelilingi dengan segala mode dan gaya yang siap melawan cultural muslimah. Kekuatan pengendalian diri diperlukan bagi setiap kaum hawa.
Duhai saudariku muslimah, semoga Allah melimpahkan rahmat-Nya padamu untuk membentuk karakter dan pribadi sholihah yang enggan terbawa arus zionis. Ada beberapa hal yang semestinya engkau waspada.

1. Tabarruj
Mungkin diantara kita belum mengenal apa yang dimaksud dengan tabarruj. Ukhti sholihah, tabarruj berarti berhias didepan umum selain mahrom. Berhati-hatilah kamu jangan sampai dirimu jatuh dalam perangkapnya. Janganlah kecantikan yang Allah ‘azza wa jalla anugerahkan membuatmu merasa tinggi hingga menumbuhkan kesombongan. Sesungguhnya akhir dari sebuah kecantikan hanyalah bangkai yang menjijikkan. Penghuni kegelapan kubur dalam secarik kain kafan yang ditemani oleh cacing-cacing yang merasa iri padamu dan merampas kecantikanmu.
Takutlah, mohonlah perlindunganNya, karena wanita yang bertabarruj berhak mendapatkan laknat. Sebagaimana sabda Rasullullah SAW: “Laknatilah mereka (wanita yang bertabarruj) karena sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang terlaknat”. (HR. Imam Ahmad dalam musnad no. 7083)
Naudzubillah, sungguh sangat hina kaum hawa yang berbuat tabarruj. Bahkan baginda Nabi SAW bersabda: “Dan wanita-wanita yang berpakaian tetapi talanjang, mereka berlenggak-lenggok seperti punuk onta yang miring, mereka tidak akan masuk ke dalam jannah, bahkan mereka tidak akan dapat mencium harumnya Jannah, padahal wanginya dapat tercium pada jarak sekian dan sekian”. (HR. Muslim, no 2128)
Tidakkah engkau ketahui wahai saudariku, saat ini wanita ibarat sudah menjadi sebuah barang dagangan yang murah. Buktinya adalah iklan-iklan di televisi. Sepertinya sudah menjadi sebuah standar primer bahwa setiap iklan dari mulai permen sampai dengan mobil, sosok figure penarik perhatian yang “wajib hukumnya” adalah wanita. Dimanakah gerangan orang-orang yang menuntut kebebasdan kaum wanita? Sesungguhnya mereka menuntut kebebasan kaum wanita bukanlah karena merasa iba atau simpati. Justru mereka menuntut kebebasan itu agar dapat menikmati wanita.
Satu bukti wanita tidaklah berharga disisi mereka adalah ucapan salah seorang dari “serigala” tak bermoral yang menyatakan : “ gelas (khamr) dan perempuan cantik lebih menghancurkan umat Muhammad daripada seribu senjata. Maka tenggelamkanlah mereka dalam cinta dan syahwat”.
Tahukah kamu bagaimana para wanita diperdagangkan oleh orang-orang yang menuntut kebebasannya? Sedangkan mereka berkata: Janganlah kamu tertipu dengan senyumanku. Karena kata-kataku membuatmu terpana. Namun sesungguhnya perbuatanku membuatmu menangis.

2. Telepon
Sudah berapa banyak pemudi yang menjadi korban dan ditimpa kehancuran dalam kehidupannya? Bahkan sebagian mereka mengakhiri derita hidup yang dialaminya dengan bunuh diri. Semua itu, wahai saudariku, tidak lain disebabkan oleh sebuah telepon. Kemajuan teknologi dan arus globalisasi yang tidak terkendali, sekali lagi menjadi akar pokok kehancuran wanita. Syaitan telah merancang sebuah strategi untuk menjerumuskan kaum hawa. Dengan bermodalkan telepon, mulailah mereka membisikkan sebuah scenario hidup yang berujung pada kenistaan.
Mula-mula hanya bicara biasa lewat pesawat komunikasi ini, kemudian muncul rasa ingin bertemu. Setelah bertemu timbul hasrat untuk memegang, menggandeng dan kegiatan fisik lainnya. Setelah itu syaitan bertepuk tangan di atas penderitaanmu. Tidak puas sampai disitu, syaitan menggiring budaknya itu ke dalam jurang kegelapan yang berakhir pada kematian, karena enggan menanggung malu. Begitulah scenario yang biasanya dibuat oleh syaitan, sehingga wahai saudariku, janganlah engkau meremehkan sebuah “ telepon”.

3. Khalwat
Sudah sering sekali terdengar di telinga dan kami yakin semua sudah mengerti apa itu khalwat. Khalwat adalah berdua-duaan dengan selain muhrim yang lain jenis. Sudah menjadi kewajiban untuk bisa sekuat hati menjauhi khalwat. Karena khalwat awal dari kerusakan. Sebagaimana Rasullullah SAW memberi peringatan dalam sabdanya : “Tidaklah seorang laki-laki berduaan dengan seorang perempuan kecuali yang ketiga adalah syaitan”. (HR. Tirmidzi no. 1187).
Tidaklah syaitan itu ada, pasti akan membawa setiap anak cucu Adam kepada kerusakan. Berapa banyak para gadis diperdaya oleh laki-laki tak bermoral hingga terjadilah perbuatan keji. Semua dikemas dngan label “cinta”.

4. Pergaulan yang buruk
Inilah satu hal yang harus dijaga dengan sebaik-baiknya. Nabi SAW bersabda :”seseorang itu berada di atas dien temannya, maka hendaklah salah satu seorang dari kalian melihat siapa yang dijadikan teman”. (HR. Ahmad an Abu Dawud).
Wahai saudariku, ambillah pelajaran dari selainmu sebelum engkau mengalami apa yang dia alami. Sesungguhnya orang yang berbahagia adalah orang yang dapat memetik nasehat dari peristiwa yang menimpa orang lain. Orang yang rugi adalah orang yang hanya bisa mendapat nasehat dari sesuatu yang menimpa dirinya sendiri dan orang lain dan orang yang celaka adalah orang yang tidak bisa mengambil nasehat baik yang datang dari dirinya sendiri maupun orang lain.
Saudariku, seuntai nasehat ini tidak lain sebagai ungkapan rasa cinta. Rasa cinta yang timbul karena-Nya dan bersemi seiring dengan berseminya benih-benih keimanan dalam hati kita dibawah naungan Dien yang haq yang telah diridhai oleh Allah SWT.
Itulah sebabnya betapa inginnya kami melihatmu berjalan di atas kebaikan sebagaimana kami inginkan kebaikan itu untuk diri kami sendiri. Lihatlah, wanita saudariku, betapa Allah, Rosul-Nya dan Syariat-Nya begitu menjagamu. Setiap perintah dan peringatan adalah untuk kebaikanmu, akankah engkau teruskan melanggar perintah-Nya?

Sumber : http://www.mta-online.com(Winarno)

4 Golongan Lelaki Ahli Neraka

Di akhirat nanti, ada 4 golongan lelaki yang akan ditarik masuk ke neraka oleh wanita. Lelaki itu adalah mereka yang tidak memberikan hak kepada wanita dan tidak menjaga amanah itu. Mereka ialah :

1. Ayahnya
Apabila seseorang yang bergelar ayah tidak memperdulikan anak-anak perempuannya di dunia. Dia tidak memberikan segala keperluan agama seperti mengajar shalat, mengaji dan sebagainya. Dia membiarkan anak-anak perempuannya tidak menutup aurat. Tidak cukup kalau dengan hanya memberi kemewahan dunia saja. Maka dia akan ditarik ke neraka oleh anaknya.

2. Suaminya
Apabila sang suami tidak memperdulikan tindak-tanduk isterinya. Bergaul bebas di luar, memperhiaskan diri bukan untuk suami tapi untuk pandangan kaum lelaki yang bukan mahram. Apabila suami berdiam diri walaupun dia seorang alim, seperti tidak pernah lalai shalat, puasa tidak ketinggalan. Maka dia akan turut ditarik oleh isterinya.

3. Abang-abangnya
Apabila ayahnya sudah tiada, tanggung jawab menjaga saudara wanita jatuh ke pangkuan abang-abangnya. Jikalau mereka hanya mementingkan keluarganya saja dan adik perempuannya dibiarkan melenceng dari ajaran ISLAM, tunggulah tarikan adiknya di akhirat kelak.

4.
Anak Lelakinya
Apabila seorang anak tidak menasihati seorang ibu perihal kelakuan yang haram dari Islam, bila ibu berbuat kemungkaran, pengumpat, & sebagainya, maka anak itu akan ditanya dan diminta pertangungjawabannya di akhirat kelak.

Maka kita lihat betapa hebatnya tarikan wanita bukan saja di dunia malah di akhirat pun tarikannya begitu hebat, maka kaum lelaki yang bergelar ayah atau suami atau abang atau anak harus memainkan peranan mereka.

Firman ALLAH SWT: `HAI ANAK ADAM PERIHARALAH DIRI KAMU SERTA AHLIMU DARI API NERAKA DI MANA BAHAN PEMBAKARNYA IALAH MANUSIA, JIN DAN BATU-BATU…`

Harga seorang muslim adalah sangat berharga. Allah SWT nilaikan seseorang muslim dengan SYURGA, semua kaum muslim dijamin masuk syurga (siapa pun yang mengucapkan kalimah tauhid), oleh karena itu janganlah kita membuang atau tidak mengindahkan janji dan peluang yang Allah SWT berikan pada kita.

Rabu, 20 Oktober 2010

Tip: Menghilangkan Pesan “Ask For Genuine Microsoft Software”


Barangkali komputer atau laptop anda masih menggunakan sistem operasi windows bajakan dan anda coba-coba update tuh windows dan akibatnya muncul pesan.

“Ask For Genuine Microsoft Software”


Untuk menghilangkan pesan tersebut saran saya pakailah software yang original atau ganti saja pake sistem operasi Linux.

Kalau ga mau, dan tetap bertahan pake tuh sistem yang lagi nongkrong di kompi begini cara ngilanginnya:

Dengan menggunakan fitur Search yang ada pada windows anda cari file WgaLogon.dll dan WgaTray.exe kemudian delete tuh file kalau ga bisa, rubah saja exstensinya menjadi *.old3

Selanjutnya restart kompi mudah-mudahan tuh pesan hilang






















Mengatasi Windows Gagal Booting

Operating System atau yang lebih dikenal dengan sistem operasi (apa bedanya ya?) adalah tenaga penggerak yang menjadikan komputer baik itu berupa PC ataupun laptop dan lain sebagainya yang bernama komputer. Windows sudah banyak dipergunakan walau terkadang masih ada yang mempergunakan software bajakan (termasuk saya juga) untuk install SO.

Pada kesempatan ini saya akan menuliskan tentang kegagalan booting pada sistem operasi windows, seperti yang pernah saya alami, kalau sudah gagal booting (komputer tidak bisa loading windows) saya pasti melakukan install ulang yang memerlukan waktu cukup lama dengan aplikasi yang perlu diinstalkan juga. Nah dari pengalaman tersebut saya menemukan sebuah artikel tentang cara mengatasi permasalahan tersebut tanpa harus instal ulang.

Dari artikel tersebut saya simpulkan sebagai berikut (walau tidak terlalu simpul juga)

Kegagalan booting (windows restart terus) dapat diatasi dengan mengamati pesan yang tampil pada proses restart, antara lain pesan yang tampil adalah “Unmounttable boot volume”, “NTLDR Missing press any key to reboot”, atau “NTOSKRNL.EXE missing or corrupt”. Permasalahan tersebut dapat diatasi dengan menggunakan CD Installer Windows XP, langkah-langkahnya sebagai barikut:

“Unmountable boot volume” file boot.ini hilang/rusak

  • Booting dengan CD windows XP, untuk ini bisa melalui BIOS dengan setting advanced BIOS setup first boot CD/DVD, atau menekan tombol F12 pada saat booting.
  • Setelah booting melalui CD dan pada halaman setup windows tekan tombol “R” untuk masuk pada mode Recovery Console.
  • Pilih partisi windows, biasanya drive C dan masukkan pasword administrator.
  • Masuk pada command prompt, ketik chkdsk/p dan tekan enter
  • Chkdsk adalah scan disk from error, jika selesai ketik fix-boot, tekan tombol “Y” saat muncul konfirmasi
  • Keluar dan coba lihat apakah windows sudah bisa berjalan kembali.

“NTLDR Missing press any key to reboot” hilangnya file NTLDR

  • Booting komputer dengan CD, sama dengan langkah diatas
  • Setelah masuk pada command prompt ketik perintah berikut;

-) Copy x:\i386\ntldr c:\ → tekan enter

-) Copy x:\i386\ntdetect c:\ → tekan enter

Perintah tersebut adalah mengkopykan file ntldr dari cd pada drive atau partisi window. X diganti dengan drive CD room PC, karena tiap komputer tidak sama membaca drive CD Room

Dikutip dari komputek edisi 673

Sumber : http://serbaunik.info/mengatasi-windows-gagal-booting.cmd

Selasa, 19 Oktober 2010

Membobol Semua Jenis Billing Warnet

Pertidaktanggungjawaban : Artikel ini ditulis untuk menambah pengetahuan tentang keamanan sistem komputer terutama para operator / SysAdmin dari server warnet, penulis tidak bertanggung jawab bila artikel ini digunakan untuk kejahatan apapun bentuknya.tulisan ini dibuat bukan untuk mecuri rejeki orang,tetapi hanya untuk memperluas wawasan para netter indonesia

Cara pertama

Cara ini saya dapetin pas kantong lagi kempes tapi nafsu online lagi tinggi
Setelah muter2 otak sebentar sambil tidur, akhirnya kutemukan cara buat ngakalin billing warnetnya buat ngirit ongkos online.
Kalau cara yang ada di X-Code Magz vol4 itu cuma bisa untuk Billing Explorer(memang bisa, saya sudah membuktikannya)
Cara ini berlaku untuk segala versi billing explorer dan kebanyakan aplikasi billing lainnya. Dan merupakan kelemahan semua billing warnet yang berbasis windows!!!

Penasaran mau tau caranya ? Baca aja sampai habis !
Skali lagi saya ingatkan buat anda yang merasa udah pinter diharapa ga usah baca, kecuali pengen mati kebosanan (niru kata-kata siapa ya?

Ini dia caranya …
Saat kita mulai menyalakan komputer di warnet yang pertama muncul saat windows dimulai adalah login screen client billing yang menutupi seluruh area windows. Fungsi Alt+Tab dan Ctrl+Alt+Del biasanya ikut-ikutan di-disable untuk memaksa kita login melalui program billing itu.
Sebenarnya saat kita menghadapi login screen itu komputer sudah siap dijalankan. Hanya terhalang oleh screen login yang menyebalkan itu. Naah… udah tau apa yang bakal saya jelasin ? Kalo udah tau, brenti aja bacanya. Daripada mati kebosanan

Yess.. betul sekali. Yang perlu kita lakukan hanyalah menyembunyikan jendela login itu tanpa perlu login. Ada banyak progie buat nyembunyiin window, salah satunya ZHider. Saya hanya akan menjelaskan penggunaan ZHider. Bagi yang menggunakan progie laen silakan baca manualnya, tapi yang perlu diperhatikan adalah progie yang anda gunakan harus bisa show/hide window pake hotkey coz windows kita kan ditutupi sama login screen sialan itu.

Yang harus disiapkan:
1. Program ZHider. Cari sendiri pake om google. Ukurannya kecil kok, ga sampe setengah isi disket.
Aku nemunya pas smp tapi baru sekarang kepake ^^
2. Muka bego
3. Mental yang kuat

Langkah-langkahnya:

01. Masuk warnet dan pasang muka bego biar ga dicurigai operator
02. Pastikan selain box/bilik yang kita tempati masih ada box lain yang kosong. Biar ga dicurigai juga sih.
03. Usahakan cari tempat yang jauh dari op, supaya ga ketahuan box kamu kosong apa nggak.
04. Nyalakan kompi dihadapan anda bila masih dalam keadaan mati.
05. Saat masuk login screen, login aja seperti biasa.
06. Jalankan ZHider yang sudah disiapkan di disket/flashdisk. Kalo belom ada, cari aja pake google.
07. Setelah ZHider dijalankan langsung aja logout.
08. Naah, di login screen ini kita mulai aksi mendebarkan kita. Tekan Ctrl+Alt+Z.. Jreeeng, login screen telah menghilang !!!
09. Browsinglah sepuasnya, tapi tetap pastikan ada box lain yang kosong. Kan aneh kalau ada yang masuk warnet, dia lihat udah penuh. Padahal di billing server kelihatan masih ada yang belum login.
10. Kalo sudah puass tekan Ctrl+Alt+x untuk memunculkan kembali login screen yang menghilang entah kemana
11. Login seperti biasa dan browsing beberapa menit sampai penunjuk tarif sampai ke angka yang kita kehendaki. Ini supaya ga dicurigai.
12. Logout. SIapkan muka bego, lalu bayar tarif.

Cara ini lebih mudah dilalukan bila si operator ga terlalu kenal sama kamu. Apalagi bila si op sering keluyuran.

Ini beberapa hotkey ZHider yang bisa digunakan, untuk hotkey lainnya silakan baca file readme yang disertakan bersama zhider

CTRL+ALT+Z Menyembunyikan jendela aktif
CTRL+ALT+X Menampilkan kembali semua jendela yang disembunyikan
CTRL+ALT+L Menampilkan dialog zhider
CTRL+ALT+M Menampilkan kembali semua jendela yang disembunyikan, dan juga menutup zhider.

Kalo cara di atas ga bisa dilakuin, hentikanlah usahamu. Sesungguhnya perbuatan jahatmu tidak diridhai Tuhan
Kalo ketahuan langsung pertebal “muka bego”-mu. Misalnya bilang “Eh, kok jadi gini ya? Kemaren ga gini kok.” Ato kata-kata lain, tergantung kreatifitas anda.

NB : Program ini tidak dapat digunakan untuk warnet2 yang menggunakan GEtBack..

Cara kedua

1.pasang muka culun (ato bego) kek yg diomongkan diatas
2.sediah kopi
3.tentunya rokok
4.nah sekarang yg perlu kalian jalankan adalah
5.cabut kabel lan cardnya …
6.trus restart komputer kamu
7.jika sudah kluar gambar desktop sebelum gambar billing itu kluar kamu cepet²an tekan alt+del+ctrl dan kamu del yg client 008
gampangkan ?

Cara ketiga

Sering kali kita menjadi lupa waktu bila berada didepan komputeruntuk surfing dan hal ini ngak jadi masalah bila memakai komputer di kantor dengan koneksi broadband atau Dsl. Masalah baru muncul apabila kita surfing di Warnet. Proteksi yang biasa digunakan oleh warnet pada umumnya adalah nag screen atau window yang mengharuskan kita login terlebih dahulu [note:login ini berbeda dengan login start up] karena pada dasarnya komputer sudah dalam keadaan siap pakai hanya terhalang oleh nag screen tersebut, sedangkan koneksi ke internet dalam keadaan stand by. Yang harus dilakukan adalah membypass proteksi tersebut.

Prosedurnya adalah :
Tetap harus login terlebih dahulu agar tidak mencurigakan

Download Wincontrol –>> winctrl.exe untuk bypass login screen

Ekstrak wincontrol dan aktifkan
F9 = untuk menghilangkan window pada aktif cursor
F10= untuk mengembalikan window seperti semula
Jalankan timer untuk mengingatkan durasi waktu yang diinginkan
Logout bila telah mencapai biaya yang ditetapkan, biasanya tarif perjam Rp 6.000,-
Setelah logout tekan F9 maka login screen akan menghilang dan kita bisa kembali surfing tanpa biaya. Jangan lupa untuk menonaktifkan wincontrol setelah selesai.

Usahakan agar tidak terlalu menarik perhatian penjaga warnet [ surfing selama 3 jam = Rp 1500 ? ] cari warnet yang mempunyai banyak workstations-nya.

Untuk Mendownload Wincontrol dapat di download di www.yogyafree.net

Cara keempat

Alat yang dibutuhkan : – Backdoor Program , i.e: bo2k, netbus
- Portscanner
- Nekat !

Praktek : – Jelajahi warnet yg ada di kotamu, perhatikan apakah di server komputer ada drive utama yang di-mount.(Setidaknya server harus ber-os MicroShit Windows 98/NT).

- Siapkan program backdoor kamu yang sudah kkamu konfigurasi bo,netbus.. terserah kamu ;p >, agar tidak dikenali disarankan program backdoornya di recompile ulang agar tdk dikenali oleh antivirus, tambahkan data sampah sesuka kamu, jika tidak kamu recompile juga tdk apa-apa tetapi program akan mudah dikenali oleh antivirus.

- Cari program .exe yang biasanya sering dippakai oleh operator warnet,i.e: Mirc32.exe, iexplore.exe dll.

- Copy file tersebut di komputer client warnnet, sisipkan backdoor kamu ke program tersebut pake silkrope (Baca petunjuknya di press release bo2k, (http://www.bo2k.com )

- Delete file original di komputer server (HHati – hati jika tdk bisa kemungkinan
program sedang dipakai, pake program lain spt iexplore.exe ).

- Setelah mendelete file asli di komputer seerver, copykan file yang sudah disisipi backdoor dari komputer client warnet ke komputer server, tentunya dengan memakai nama asli program seperti Mirc32.exe atau iexplore.exe.

- Logout dari client warnet dan bayar sewa iinternet. (Pasang muka lugu dan bego).

- Setelah sehari dirasa cukup maka kembali llagi ke warnet yang di-hack dan lakukan scanning port yang terbuka, jika port yang terbuka match dengan konfogurasi backdoor kamu maka ….. SELAMAT BUNG !! Anda layak tertawa….. hi….hi…hi….., backdoor anda telah dijalankan oleh operator warnet yang !! kekekeke.

- Lakukan penjelajahan sepuas kamu….., lisst password jika server warnet NT dan crack pakelophtcrack, jika server windows 9x…..tertawalah lagi sampai akan muntah dan kejang – kejang.. ;p ,karena jika di list passwordnya akan didapati password dial-up ke ISP. tanpa “ENCRYPT” sama sekali..

- Having fun….. and stay out of troble ..ddan ingat “Junjunglah Etika HACKER”, jangan sekali -kali membuat kerusakan, cukup untuk kamu lihat – lihat server warnet…OK

Melumpuhkan Deep Freeze

Untuk Uninstall program ini atau melakukan perubahan
yang permanen pada windows, misalnya install program
baru, dibutuhkan password yang di set pada saat
install DeepFreeze.

Tanpa password ini jangan harap anda dapat merubah
setting komputer anda, jadi bisa dibayangkan jikalau
anda lupa password tersebut (mungkin yang anda lakukan
adalah memformat hardisk tersebut).

Namun jika anda mengalaminya jangan khawatir, ikuti
langkah-langkah berikut, mudah-mudahan masalah anda
dapat terselesaikan.

1. Download “XDeepFreeze” di
http://geocities.com/macancrew/xdeepfreeze.zip

2. Ekstrak ke C:\XDeepfreeze

3. Jalankan “Run_Me.exe” yang akan menghasilkan file
“mcr.bat” dan “XDeepFreeze.exe” akan terload.

4. Pada XDeepFreeze, Tekan “Stop DeepFreeze”, untuk
menghentikan “frzstate.exe”

5. Pada XDeepFreeze, Tekan “Clean Registry”, untuk
membersihkan registry yang dibuat deepfreeze pada saat
install.

6. Untuk masuk ke MS-Dos Mode, Jalankan “command.com”
(Sudah disertakan pada “xdeepfreeze.zip”)

7. Jalankan “mcr.bat” (Berisi perintah yang akan
menghapus file “persifrz.vxd”)

8. Ketik “Exit” untuk masuk ke Windows kembali.
Dan…..DeepFreeze tidak berfungsi lagi.

Silahkan install ulang DeepFreeze, ingat dan catat
baik-baik password yang anda gunakan.
Jika anda lupa lagi lakukan kembali cara diatas

untuk membuka Deep Freeze Tekan Ctrl+Shift+Alt+F3
Maka AKan terbuka deep frezee

Senin, 18 Oktober 2010

Membunuh Rasa Jenuh

Profesi sebagai ibu rumah tangga adalah profesi yang sungguh mulia. Namun ada kalanya dalam menjalankan tugas yang mulia ini seorang ibu rumah tangga merasakan adanya satu kejenuhan. Apakah kiranya penyebab kejenuhan itu dan bagaimanakah cara untuk mengatasinya ?

Seringkali sebagai seorang ibu rumah tangga kita merasa jenuh terhadap tugas sehari-hari. Tugas yang harus diselesaikan rasanya banyak sekali : mengurus anaklah, suami, rumah, dan lain-lain. Sementara sebagai anggota masyarakat pun kita dituntut untuk memberikan peran positif yang tak kurang menyibukkan

Apalagi jika ada kegiatan di luar rumah yang cukup melelahkan, seperti bekerja, studi, kursus bahasa, dan kegiatan lain. Sampai dirumah badan terasa penat, inginnya istirahat, sementara sejumlah pekerjaan yang tertunda telah menunggu. Semua sama-sama menuntut uluran tangan dan perhatian kita.

Kita rasanya telah berbuat banyak, mengurus anak, suami, rumah tangga, dan lain-lain, tetapi yang didapat seolah-olah hanya letih. Seolah-olah tak seorangpun yang tahu kelelahan kita. Pekerjaan masih menumpuk, ada lagi dan ada lagi. Seolah-olah tak kunjung selesai, dari bangun tidur hingga menjelang tidur lagi. Karenanya kondisi ini sering membuat seorang wanita gampang tersinggung, suka cemberut, atau bahkan mudah marah.

Sebab-sebab kejenuhan

Bekerja dengan perasaan lelah dan jenuh sudah tentu mengakibatkan tak ada satupun pekerjaan yang dapat diselesaikan dengan baik. Semuanya serba tanggung, capek, sudah pasti rapih pun tidak. Tak jarang hal ini membuat seorang ibu rumah tangga terperosok mengumpat pekerjaan yang dianggapnya terlalu banyak.

  • Benarkah pekerjaan tersebut menjemukan?
  • Benarkah upaya selama ini sudah maksimal dan mendapatkan hasil yang tak sesuai ?
  • Benarkan anak dan suami banyak menuntut?

Hal ini tidak ada salahnya bila kita tela’ah dan kita koreksi kembali. Ibu rumah tangga tentu saja bukanlah malaikat. Banyak tugas dalam rumah yang dapat menjadikannya merasa jemu. Hanya malaikat yang tidak pernah mengalami degradasi semangat (dalam istilah bahasa arab: futur) dalam beribadah kepada Allah. Karena itu , jenuh merupakan hal yang wajar, hanya saja perlu diatasi dengan jalan yang sebaik-baiknya. Artinya, kejenuhan tidak mesti melahirkan sikap yang bertentangan dengan akhlak Islam.

Rasulullah saw. Bersabda : `"Bagi tiap-tiap amal itu ada masa-masa jemunya, dan pada tiap-tiap masa jemu itu ada peralihannya. Barang siapa yang peralihannya itu kepada sunahku, maka sesungguhnya ia telah memperoleh petunjuk, dan barang siapa yang peralihannya kepada selain sunnahku, maka sesungguhnya ia telah tersesat. (HR. Al Bazaar)

Beberapa unsur penyebab utama timbulnya kejenuhan dan kemalasan bagi seorang ibu rumah tangga antara lain :

1. Kurangnya motivasi bekerja karena Allah dan lemahnya pemahaman bahwa bekerja dalam rumah tangga merupakan ibadah kepada Allah yang bernilai tinggi.

Ketika motivasi kerja dalam rumah tangga bukan lagi mencari pahala disisi Allah, ketika itulah kemungkinan timbulnya kejenuhan menjadi besar. Motivasi lain yang mungkin timbul adalah, semata-mata mencari penghargaan dari suami, atau ingin mendapat pujian dari orang lain.

Ketika tujuan-tujuan tersebut tidak didapat, maka kekecewaan yang timbul dapat mengakibatkan kejenuhan. Tetapi ketika Allah yang menjadi tujuan maka Allah tidak pernah menyia-nyiakan hambaNya.

Kehidupan rumah tangga bagi seorang muslimah adalah bagian pengabdian tertingginya. Menyediakan keperluan suami, mengurus rumah tangga, melahirkan dan mendidik anak-anak, kesemuanya merupakan pekerjaan yang mulia yang berpahala. Manakala semua ini kurang dipahami, timbullah kejemuan dan kemalasan.

2. Bersarangnya penyakit hati

Jenuh sering disebabkan adanya penyakit hati pada seseorang. Sering atau cepat merasa kesal kepada anak, teman, tetangga dan orang-orang di sekitar merupakan fenomena penyakit hati yang wajib segera diobati. Penyakit hati yang menonjol misalnya iri atau dengki serta cinta dunia seperti ingin hidup enak, mudah mendapatkan fasilitas dan merasa tidak senang melihat kemudahan yang dimiliki oleh orang lain.

3. Komunikasi antara suami dan istri yang kurang lancar

Salah satu faktor penunjang terjalinnya hubungan antara suami dan istri yang harmonis adalah komunikasi yang lancar. Hal ini dapat terwujud ketika keterbukaan dan kelapangan dada dimiliki oleh masing-masing pribadi. Ganjalan-ganjalan dihati, ketidakpuasan atas sikap suami yang tidak tersampaikan akan menumpuk menjadi kekesalan dan perseteruan yang tidak berkesudahan. Karena itu pekerjaan rumah tangga akan dirasakan berat.

4. Keletihan setelah melakukan kegiatan di luar rumah

Para ibu rumah tangga yang mempunyai kegiatan lain di luar rumah, kegiatannya diluar tentunya sangat berpengaruh bagi rumahtangganya. Bertambahnya pekerjaan ekstra diluar, bukan berarti berkurangnya pekerjaan di dalam rumah. Tidak dapat dipungkiri kodrat wanita kurang dapat menerima kondisi ini, sehingga mudah ia merasa kesal dan jenuh dengan semakin banyaknya pekerjaan.

Mengatasi kejenuhan

Memahami sebab-sebab kejenuhan sudah merupakan setengah upaya mengatasinya. Dari sebab-sebab yangdiuraikan diatas tampaklah bahwa seorang muslimah insya Allah dapat mengatasi kejenuhan dalam rumahtangga dengan kiat-kiat berikut :

1. Niatkan pekerjaan rumahtangga karena Allah semata

Pekerjaan yang dilakukan karena Allah tidak akan pernah menjemukan. Kita meyakini bahwa Allah-lah yang akan membalas perbuatan kita, bukan suami, anak-anak atau anggota keluarga yang lain.

Rasulullah bersabda : „Sesungguhnya amal itu sesuai dengan niat dan sesungguhnya setiap orang akan dibalas sesuai dengan niatnya" (HR. Muslim)

2. Buanglah penyakit hati

Penyakit hati dapat ditangkal dengan memperkuat benteng keimanan dan ketaqwaan dengan meningkatkan ibadah kepada Allah dengan memperbanyak sholat sunah, memperbanyak membaca Al Quran, dan mengingat kehidupan di dalam kubur dan di akhirat nanti. Sadarilah bahwa semua yang dimiliki ada batas dan pertanggungjawabannya, dan kekayaan jiwa adalah lebih utama.

Rasulullah saw. sendiri mengatakan,"Yang dinamakan kekayaan bukanlah banyaknya harta benda tetapi kekayaan yang sebenarnya adalah kekayaan jiwa (hati)."(HR. Abu Ya’la)

3. Rajinlah bekerja, tetapi berhematlah dalam mengeluarkan tenaga

Pekerjaan rumahtanga, kendati merupakan kewajiban, haruslah dilakukan sesuai dengan kemampuan.

Rasulullah saw. bersabda,"Bekerjalah kamu sesuai dengan kemampuanmu, karena sesungguhnya Allah tidak merasa bosan sehingga kamu sendiri yang merasa jenuh. Dan sesungguhnya amal yang paling dicintai Allah ialah yang rutin meskipun hanya sedikit."(HR. Bukhari Muslim)

Setiap pekerjaan hendaknya dilakukan sesuai dengan kodrat manusia (yang butuh istirahat). Jangan memforsir diri, melainkan sempatkanlah beristirahat sesuai dengan kebutuhan. Istirahat hendaknya dilakukan sesuai dengan sunah Rasulullah, seperti dengan membaca Al Qur’an, menghadiri pengajian, silaturahim kepada keluarga dan teman, membaca buku yang bermanfaat, tafakur alam dll.

4. Tumbuhkan dan tingkatkan kesadaran pada seluruh keluarga bahwa pekerjaan rumahtangga merupakan ibadah

Rumahtangga muslim merupakan miniatur masyarakat Islam yang didalamnya terdapat koordinasi kerja yang baik. Pekerjaan rumah tangga yang cukup banyak dapat dikerjakan bersama oleh seluruh anggota keluarga.

Cara yang terbaik untuk melibatkan mereka adalah dengan memberi pengertian dengan hikmah. Dengan dukungan anggota keluarga yang lain kita akan bekerja dengan penuh kegembiraan.

5. Belajar dari pengalaman ibu-ibu yang lain

Berteori saja tentu belum cukup. Seorang muslimah tentu tidak sama dengan seorang ibu muda yang tidak sama pula dengan seorang ibu yang telah mempunyai sejumlah putra dan putri. Menimba pelajaran dan pengalaman dari ibu-ibu yang sudah lebih berpengalaman merupakan satu tuntutan yang tidak dapat dihindarkan.

Dengan mengefektifkan waktu silaturahmi, kita akan dapat belajar. Misalnya kita melihat seorang ibu dengan beberapa anak mampu membereskan rumah, anak-anaknya dan keperluan suaminya tidak lebih dari jam 10 pagi. (Sarapan, membereskan rumah, memandikan anak, masak...). Sehingga kita patut bertanya pada diri sendiri, "Masya Allah, dia saja bisa, kenapa saya tidak ?".

Apabila kita bertemu dengan keluarga yang belum dapat mengatasi problem rumahtangganya, maka ambillah yang positifnya saja. Lupakan yang negatif.

Demikianlah, biasanya banyak perubahan besar yang terjadi setelah melihat bagaimana orang lain berbuat. Kita ingat akan tuntunan ilmu yang selama ini didapat, baik dari buku maupun ceramah-ceramah. Dan yang tak kalah pentingnya, lahirnya semangat baru untuk berbuat lebih banyak dan lebih baik.

Jenuh ? Insyaallah tidak lagi berbekas.... ‚

disadur dari : Majalah Ummi No.8/VI tahun 1994/1415 H









Kelelahan dengan imbalan surga

Terkadang disaat qta sedang lelah, jenuh rasanya dengan rutinitas pekerjaan rumah tangga... tapi setelah membaca artikel dibawah ini .... subhanallah.... ternyata kelelahan itu surga imbalannya....., asal tulus, iklas, dan hanya karena Allah qta melakukannya.....

Profesi Mulia yang Ditinggalkan Wanita

Imbalannya surga, dan penentu masa depan bangsa. Tapi mengapa banyak ditinggalkan perempuan-perempuan modern?

Urusan domestik, hingga saat ini masih menjadi cibiran orang. Pekerjaan urusan teknis kerumah-tanggaan ini hanya dianggap sepele dan dipandang sebelah mata saja oleh hampir seluruh lapisan masyarakat. Itu sebabnya kaum feminis memperjuangkan agar kaum wanita tidak dikaplingkan untuk urusan domestik saja. Kelompok ini sangat menginginkan peningkatan harkat dan martabat kaum wanita agar sejajar sebagai mitra kaum laki-laki.

Yang mereka definisikan sebagai peningkatan harkat dan martabat wanita itu, satu diantaranya adalah pembebasan kaum wanita dari pengkotakan peran sebagai ibu rumah tangga. Menurut mereka, peran tersebut memberikan citra rendah pada diri wanita, sehingga untuk mengangkat citra dirinya, mereka menuntut untuk lepas dari tanggung jawab yang dianggap memalukan itu.

Dianggap memalukan, salah satunya karena pekerjaan urusan domestik tersebut tidak menghasilkan pemasukan keuangan, padahal selama ini umumnya seseorang dihargai sesuai prestasinya dalam mengumpulkan uang. Apalagi secara sepintas, urusan domestik tersebut hanya berupa kegiatan teknis kasar dan kotor, sehingga tak pantas dikerjakan oleh orang terhormat.

Kewajiban siapa?

Opini yang berkembang di tengah masyarakat tentang citra buruk dan rendah dari pekerjaan urusan domestik ini, menjadi penyebab dari enggannya para wanita terpelajar untuk mengakuinya sebagai kewajibannya. Dan dengan berdalih dasar teori peran ganda suami, mereka menuntut agar bisa melepaskan diri dari tanggung jawab domestik tersebut.

Secara bijak, Islam sudah pula menyinggung permasalahan ini dalam pedoman hidup al-Qur'an dan al-Hadits. Abdul Halim Abu Syuqqah, menyebutkan dalam bukunya, Tahrirul Mar-ah fi `Ashir Risalah, bahwa seorang wanita berkewajiban mengurus rumah tangga dan anak-anaknya sebaik mungkin. Dengan demikian kegiatan profesi tidak boleh sampai menghalanginya melaksanakan tanggung jawab ini.

Dari Abdullah bin Umar ra dikatakan bahwa Rasulullah saw bersabda, "....dan seorang istri adalah pemimpin bagi rumah suami dan anak-anaknya, dan dia akan dimintai pertanggungjawaban tentang mereka......" (HR Bukhari Muslim)

Dari Abu Hurairah dikatakan bahwa Rasulullah bersabda, "Sebaik-baik wanita yang mengendarai unta adalah wanita Quraisy". Dalam riwayat lain disebutkan, "Wanita Quraisy yang saleh adalah wanita yang sangat menyayangi anaknya yang masih kecil dan sangat menjaga suaminya dalam soal miliknya." (HR Bukhari)

Jelas, posisi kaum ibu adalah sebagai 'pemimpin bagi rumah suami' dan 'pemimpin anak-anak'. Kalau orang sekarang kerap menyebut istilah pemimpin dengan sebutan direktur atau manajer, maka tak salah pula jika profesi ibu di rumah pun disebut sebagai manajer rumah tangga. Ruang lingkup tugasnya adalah memelihara rumah dan harta yang ada di dalamnya, dan merawat anak-anak. Tentu saja, urusan domestik ada di dalamnya. Kelak, kaum ibu akan dimintai pertanggungjawaban oleh Allah swt tentang kepemimpinannya itu.

Dalam pandangan Islam, urusan domestik keluarga memiliki peran dan fungsi yang penting dan terhormat dalam mendukung kesuksesan keluarga. Begitu hebatnya Islam menjunjung tinggi pekerjaan ini, hingga menyamakan derajatnya dengan kewajiban pergi berperang bagi kaum laki-laki, yang menjanjikan syahid bagi mereka.

Anas bin Malik menceritakan sebuah kisah, "Satu hari beberapa wanita mendatangi Rasulullah saw dan bertanya, "Ya Rasulullah. Kaum lelaki kembali dengan membawa pahala perjuangan di jalan Allah; sedang kami tidak mempunyai cara untuk dapat seperti mereka?" Mendengar ini beliau pun bersabda: "Jangan takut, tenanglah kalian! Mengurus rumah tangga kalian masing-masing dengan sungguh-sungguh dapat mengejar pahala syahid di jalan Allah seperti mereka."

Walaupun pekerjaan domestik ini tak memberikan penghasilan secara langsung, tetapi memberikan manfaat sangat besar bagi seluruh anggota keluarga. Rumah yang bersih, sehat, rapi, indah dan nyaman ditinggali, tak mungkin tercipta tanpa dukungan keahlian urusan domestik. Dari surga dunia inilah muncul ide-ide brilyan dari seluruh anggota keluarga tersebut dalam bidang masing-masing. Ayah menemukan semangat bekerja dari kenyamanan tidur dan istirahatnya di rumah. Anak-anak pun menemukan keriangannya bermain dan belajar dari suasana rumah yang ditata bersih dan menyenangkan. Anda yang ingin lebih menyelami makna pentingnya urusan domestik ini, cobalah untuk berhenti satu atau dua hari saja untuk tidak menyapu dan mengepel rumah, tidak mencuci dan menyeterika baju, serta tidak memasak di dapur. Bagaimana jadinya keluarga Anda?

Satu poin lagi untuk urusan domestik yang kerap dianggap sepele, adalah merawat dan mendidik anak. Salah sama sekali jika menganggap ini hal yang mudah dan remeh. Sebuah anggukan wajah, atau sekedar senyumam di ujung bibir, juga belaian tangan ibu di pundak anak, ternyata sangat menentukan bagi puluhan ribu hari berikutnya yang masih harus ia lewati. Satu detik keikhlasan ibu merawat anak, bisa menjadi bibit keuntungan jutaan rupiah yang kelak didapatkan anak dari kesuksesannya setelah dewasa.
Beratnya beban urusan domestik ini, nampaknya seimbang dengan janji syahid yang diberikan oleh Allah swt kepada kaum ibu yang menunaikannya dengan baik. Pekerjaan ini bisa menjadi salah satu alternatif tercepat memperoleh surga bagi mereka. Begitu mulianya pekerjaan ini sehingga Rasulullah memberikan dorongan penuh kepada putri tercintanya, Fatimah ra, untuk tidak meninggalkan peran ini, walau seberat apapun beban yang harus
ditanggungnya.
Fatimah sang putri, yang bersuamikan Ali bin Abi Thalib, hidup dalam keadaan miskin, sehingga ia harus membanting tulang untuk mengerjakan semua pekerjaan rumah tangga. Diriwayatkan Abu Daud bagaimana Ali mengisahkan tentang istrinya ini, "Suatu ketika Fatimah putri Nabi saw berada di dekatku. Dia memutar gilingan hingga lecet tangannya, dia memanggul girbah air hingga lecet pundaknya, dan dia menyapu rumah hingga berdebu pakaiannya." Dalam riwayat Abu Daud yang lain ditambahkan; "Fatimah membuat roti sehingga warna mukanya berubah (terkena arang)."

Suatu ketika Ali mendesak istrinya untuk memohon kepada ayahandanya agar diberi bantuan seorang hamba yang diperoleh Rasulullah saw sebagai hasil jarahan perang, demi meringankan pekerjaan-pekerjaannya. Namun Rasulullah menolak permintaan putri tercintanya itu, sambil membesarkan hati Fatimah dan Ali dengan mengatakan, "Maukah kalian aku beritahu mengenai sesuatu yang lebih baik dari yang kalian minta? Apabila kalian sudah siap di tempat tidur kalian, maka hendaklah kalian baca tasbih tiga puluh tiga kali, tahmid tiga puluh tiga kali, dan takbir tiga puluh empat kali. Hal itu lebih baik buat kalian dari pada seorang pelayan." (HR Bukhari dan Muslim).
Rupanya beliau menginginkan Fatimah memperoleh surganya dengan melalui ujian dalam rumah tangganya tersebut.

Apa Kewajiban Suami?

Suami telah diberi amanah oleh Allah untuk menjadi pemimpin keluarga (An Nisa' 24). Agar kewajiban itu dapat terlaksana, maka istri sebagai anggota keluarga wajib mendukung kewajiban suami tersebut. Bagaimana caranya memberi dukungan? Yaitu dengan memberikan ketaatannya kepada sang pemimpin keluarga. Untuk mempertegas hal tersebut, melalui beragam haditsnya,
Rasulullah telah mempertegas kewajiban istri untuk taat kepada suami. Semua itu diatur agar kepemimpinan suami bisa terlaksana dengan baik.
Dianalogikan dengan keseimbangan tersebut, maka jika ternyata istri mengemban kewajiban menjadi manajer rumah tangga yang mengurus anak dan urusan domestik rumah tangga, maka suami pun wajib pula mendukungnya. Sama persis seperti dukungan yang diberikan istri untuk taat kepadanya, dalam rangka mendukung kewajibannya sebagai pemimpin keluarga. Lantas, bagaimana bentuk dukungan yang wajib diberikan suami untuk menyukseskan tugas istri dalam menangani urusan domestik?

Yaitu, dengan menyediakan fasilitas yang dibutuhkan istri dalam melaksanakan tugasnya tersebut. Kewajiban suamilah untuk mencukupi fasilitas tersebut, sesuai dengan kemampuannya dalam mencari nafkah. Keberadaan fasilitas seperti mesin cuci, almari es dan kompor gas, misalnya, tentu saja akan sangat membantu meringankan pekerjaan urusan domestik. Atau dengan menggaji orang yang membantu meringankan pekerjaan teknis operasional rumah tangga sehari-hari. Semakin banyak fasilitas bisa diberikan tentu lebih baik, karena akan meringankan beban istri, sehingga istri bisa memiliki waktu dan tenaga lebih banyak untuk bisa dipergunakan menangani pekerjaan-pekerjaan lain baik untuk keluarga ataupun untuk ummat.

Rasulullah saw sendiri menyediakan pelayan khusus untuk mengatur urusan kerumahtanggaan istri-istri beliau. Sementara masing-masing istri pun memiliki pula budak-budak perempuan yang senantiasa menemani dan memberikan bantuan. Hal ini membuat Aisyah ra bisa meluangkan waktu untuk mempelajari berbagai sisi keilmuan dan melayani kebutuhan kaum muslimah sehingga nantinya ia menjadi ahli hadits dan menjadi guru dari banyak sahabat. Istri Rasulullah saw yang lain, seperti Hafshah, sempat mempelajari keahlian menulis kaligrafi, sementara Zainab berkonsentrasi membuka usaha ketrampilan tangan di rumahnya sehingga bisa memperoleh penghasilan sendiri.

Lantas bagaimana jika nafkah yang diperoleh suami tak mencukupi untuk memberikan fasilitas tersebut? Tak mengapa, karena banyaknya fasilitas tak bisa ditetapkan dengan standar tertentu. Semuanya tergantung dari perolehan penghasilan masing-masing keluarga. Jika memang rejeki keluarga tersebut sedikit, maka suami wajib mendukung tugas istri dengan memberikan bantuan langsung.

Rasulullah saw memberi contoh dengan sesekali mengurus sendiri keperluan-keperluannya. Beliau menjahit sendiri baju-baju yang sobek. Tentang bantuan itu, Aisyah berkata, "Beliau yang menjahit kainnya, menjahit sepatunya, dan mengerjakan apa yang biasa dikerjakan oleh kaum laki-laki di rumah mereka." (HR Bukhari)

Dari al-Aswad, dia berkata, "Aku pernah bertanya kepada Aisyah mengenai apa yang dilakukan oleh Nabi saw di rumah beliau." Aisyah mengatakan, "Beliau biasanya suka membantu urusan keluarganya. Lalu bila waktu shalat tiba, beliau pergi untuk mengerjakan shalat." (HR Bukhari)

Artikel ini diambil dari :

http://www.galeribisnis.com

http://dainish.multiply.com/journal/item/2



Kewajiban Istri

Seorang istri haruslah taat kepada suami dalam perkara yang tidak mengandung kemungkaran kepada Allah. Dalam masalah Anda, seorang suami menghendaki sang istri tinggal di rumah untuk mendidik anak anaknya. Ini satu cita-cita / keinginan yang baik, dan harusnya istri taat dan mendukung keinginan baik suaminya.

Urusan mencari nafkah untuk istri, anak dan keluarga adalah urusan sang kepala rumah tangga / suami. Ini kewajiban suami. Adapun seorang istri mencari nafkah tambahan bagi keluarga itu sifatnya sunnat saja. Sedangkan urusan istri mendidik anak anaknya ketika suaminya pergi mencari nafkah, mengurus rumah tangga, termasuk melayani suami adalah wajib bagi sang istri.

Yang jadi pertanyaan, apakah perkara yang wajib atau yang sunnat yang harus didahulukan oleh sang istri? Istri yang cerdik harusnya mendahulukan perkara yang wajib.

Seandainya seorang suami kerja diluar rumah dan sang istri juga bekerja di luar rumah, maka yang jadi pertanyaan, siapakah yang akan menjaga dan mendidik anak anaknya? Bila dihadirkan seorang pembantu, maka ini juga akan menimbulkan kejanggalan :

Pertama, istri bekerja untuk mencari uang dengan meninggalkan rumah dengan alasan untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Setelah uang didapat, uang tersebut digunakan untuk membayar seorang pembantu??? Ini satu keanehan berpikir…

Kedua, apakah pembantu tersebut seorang yang pendidikannya baik, dan agamanya baik? Sehingga bisa mendidik anak anak menjadi orang yang sholeh dan sholehah? Sedangkan seorang istri itu dinikahi salah satunya karena agamanya baik dan diharapkan bisa mendidik anak anaknya….

Tidakkah kita berbangga bila suatu saat anak kita ditanya, ‘siapa yang mengajarimu membaca Al Qur’an?’

Dan sang anak menjawab, ‘ummi ku…’.

Bukan jawaban ‘bibi ku…’ (maksudnya pembantunya), yang meluncur dari lisannya. Ini pun bila kita beruntung mendapatkan pembantu yang bisa mengajari Al Qur’an.

Tidak diragukan, bahwa pekerjaan rumah tangga yang dibebankan kepada istri memang cukup berat dan banyak. Pekerjaan administrasi di kantor memang lebih ringan. Ada bagusnya bila seorang suami berempati (istilah kerennya ) ) dengan membantu sang istri. Misal, ketika sang istri memasak, dia (suami) menyapu halaman / membersihkan rumah. Atau ada kegiatan mencuci baju bersama ketika libur, dll. Dengan demikian sang istri tidak terlalu keberatan dengan pekerjaan rumah tangga. Dan sang istri juga bisa berbangga mempunyai suami yang bukan sembarang suami.

Hidup itu pilihan dan pada tiap pilihan ada konsekuensinya. Ketika sang istri tidak bekerja karena harus tinggal di rumah dan mengurus anak, maka imbasnya adalah pendapatan keluarga berkurang. Solusinya adalah sang suami harus kerja ekstra keras untuk menutupi kebutuhan hidup. Ini satu konsekuensi dari pilihan yang dibuat. Dari sini akan nampak izzah / kemuliaan seorang suami di mata istri dan keluarganya.

Seorang wanita di rumah, tidak berarti tidak bekerja menghasilkan uang. Satu pola pikir yang harus dihapus di masyarakat Indonesia ini adalah bekerja itu tidak mesti di kantoran yang berangkat pagi pulang sore (istilahnya nine to five). Ada banyak pekerjaan yang bisa dilakukan di rumah sambil memenuhi kewajiban sebagai istri dan ibu rumah tangga. Salah satu contohnya adalah menjadi penulis. Kalo ada usaha insya Allah ada jalan.

Bantahan terhadap kekhawatiran rejeki. Salah satu pertolongan Allah bagi orang yang menikah adalah Allah akan cukupkan rejekinya. Benarlah apa yang difirmankan Allah (yang artinya) :

“Dan kawinkanlah orang orang yang sendirian diantara kamu dan orang orang yang layak (berkawin) dari hamba hamba sahayamu yang lelaki dan hamba hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan karunianya…. “. (An Nuur : 32).

Kemudian kita lihat kenyataan dilapangan, banyak orang yang mula mula menikah tidak punya apa apa, alhamdulillah, Allah cukupkan rejeki buat mereka. Bahkan anak anaknya bisa bersekolah sampai pendidikan yang tinggi.

[Buku buku yang perlu dibaca]

[Buku buku yang perlu dibaca]

Diantaranya :

- Istri Shalihah – Anugrah Terindah, Abdul Malik Al Qosim, At Tibyan

- Panduan Lengkap Nikah dari A sampai Z, Abu Hafsh Usamah bin Kamal bin ‘Abdir Razzaq, Pustaka Ibnu Katsir. Baca bab Memilih Istri dan Kriterianya,Hak hak Istri, Hak hak Suami.

- Adab Az Zifaf, Syaikh Al Albani, bab Kewajiban Wanita melayani suaminya- Risalah Nikah, Ahmad bin Abdul Aziz Al Hamdan, Darul Haq, bab Hak hakSuami dan Istri, dst.




Kewajiban Istri kepada Suami

Apabila kita ingin membangun rumah tangga yang penuh mawaddah dan rahmah alias penuh ketentraman dan kedamaian, maka suami dan istri harus pandai melaksanakan kewajibannya masing-masing, jangan hanya pintar menuntut hak sementara kewajiban diabaikan. Pada MaPI edisi 04 April 2001 sudah dibahas kewajiban suami terhadap isrri. Sekarang, apa kewajiban isrri kepada suami? Kewajibannya adalah:
  1. Menjaga amanah
  2. Amanah yang ada di tangan istri berupa harta, anak, dan kehormatan. Isrri wajib mengatur harta yang diterima dari suaminya agar bisa digunakan sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan keluarga. Sikap boros merupakan cerminan dari isrri yang tidak bisa menjaga amanah (harta suami). Istri wajib mencurahkan tenaga, pikiran, dan perasaan dalam mendidik anak agar menjadi shaleh, karena dia merupakan amanah Allah. Istri yang kurang memperhatikan pendidikan yang baik bagi anak-anaknya merupakan gambaran istri yang tidak mampu menjaga amanah (anak).
  3. Istri wajib menjaga kehormatan dirinya, ia tidak dibenarkan menjalin “keakraban” dengan lelaki lain.
  4. “...sebab itu maka wanita yang shaleh, ialah yang taat kepada Allah, lagi memelihara diri di balik suaminya (saat suami tidak ada) oleh karena Allah telah memelihara (mereka)”. (Q.S. An-Nisa : 34) Ayat ini menegaskan bahwa istri yang shaleh itu taat kepada perintah-perintah Allah dan menjaga amanah suaminya berupa anak, harta, dan kehormatan.
  5. Menjaga penampilan agar tetap menarik
  6. Rasulullah saw. bersabda: “Sebaik-baik isrri ialah bila engkau pandang menyenangkan, bila engkau perintah ia taat kepadamu, dan bila engkau tidak ada di sisinya, ia bisa menjaga kehormatan dan harta.”
  7. Mensyukuri segala sesuatu yang diberikan suami
  8. Setiap manusia memiliki kelebihan dan kekurangan. Sebagai manusia, dalam diri suami tentu terdapat kekurangan dan kelebihan. Istri wajib menghargai kelebihan suami dan menerima segala kekurangannya. Oleh sebab itu, kalau suatu saat suami melakukan kekeliruan atau kealfaan, istri tidak boleh melupakan segala kebaikan suami. Nabi saw. menyebutkan dalam hadits riwayat Bukhari, bahwa di akhirat banyak wanita yang masuk neraka karena suka melupakan kebaikan suami pada saat suami melakukan kekeliruan, seolah-olah suami belum pernah berbuat kebaikan sedikit pun. Silakan perhatikan keterangan berikut. “Neraka pernah diperlihatkan kepadaku, ternyata kebanyakan penghuninya adalah kaum perempuan, yaitu mereka yang tidak tahu berterima kasih kepada suami. Andaikata engkau (suami) berbuat baik kepada seseorang di antara mereka setahun, kemudian ia melihat sedikit cela padamu, maka ia akan mengatakan: Saya tak pernah melihat sedikit pun kebaikan darimu.” (H.R. Bukhari).
Bertolak dari keterangan-keterangan di atas, bisa kita simpulkan bahwa pertama, istri wajib mentaati segala perintah suami selama perintahnya benar. Kedua, isrri wajib memelihara amanat suami berupa harta, anak, dan kehormatan. Ketiga, Istri sebaiknya tetap menjaga penampilan agar enak dilihat suami. Keempat, istri wajib mensyukuri segala kebaikan suami. Wallahu A’lam.

Ancaman Bagi Istri Yang Tidak Taat Kepada Suaminya

Diceritakan bahwa ada seorang laki-laki datang menghadap kepada para shahabat Rasulullah. Dia menyampaikan kepada shahabat tentang hal-hal yang terjadi atas istrinya. Salah seorang shahabat menanggapi pengaduan laki-laki tersebut dengan memberikan keterangan yang dia dengar dari Rasulullah Saw. kemudian (setelah lewat beberapa waktu) para shahabat mengirimkan keterangan-keterangan yang diperoleh dari beliau Nabi Saw. kepada istri laki-laki tersebut bersama Khuzaifah bin Al-Yaman ra.

Adapun keterangan-keterangan itu antara lain adalah sebagai berikut: "Abu Bakar Ash-Shiddiq ra. mengatakan bahwa Rasulullah Saw. bersabda:
"Apabila aku diperintahkan agar seorang bersujud kepada orang lain, maka pasti aku perintahkan wanita (istri) sujud kepada suaminya."

Dari shahabat Umar ra. Rasulullah Saw. bersabda:
"Wanita manapun yang mengeraskan suaranya melebihi suara suaminya, maka setiap sesuatu yang terkena sinar matahari akan melaknat dia, kecuali dia mau bertaubat dan kembali dengan baik."

Dari shahabat Ustman bin Affan ra. Rasulullah Saw. bersabda:
"Apabila seorang wanita memiliki seluruh dunia ini, kemudian dia nafkahkan kepada suaminya, setelah itu dia mengumpat suaminya karena nafkah tersebut, maka selain Allah Swt. melebur amalnya, dia juga akan digiring bersama Fir'aun."

Dari Ali bin Abi Thalib ra. Rasulullah Saw. bersabda:
"Andaikata seorang wanita memasak kedua teteknya (kedua buah dadanya), kemudian dia memberi makan suaminya dengan kedua teteknya itu, maka hal itu belum dapat menyempurnakan haknya sebagai istri."

Dari shahabat Mu'awiyah bin Abi Sufyan ra. Rasulullah Saw. bersabda:
"Wanita mana pun yang mengambil barang-barang suaminya, maka baginya dosa tujuh puluh kali sebagai pencuri."

Dari shahabat Abdullah bin Abbas ra. Rasulullah Saw. bersabda:
"Wanita mana pun yang memiliki harta, kemudian suaminya meminta harta itu dan dia menolaknya, maka Allah Swt. akan mencegahnya kelak pada hari kiamat untuk mendapatkan apa yang ada disisi Allah Swt."

Dari Ibnu Mas'ud ra. Rasulullah Saw. bersabda:
"Wanita manapun yang di rumahnya tidak jujur terhadap suaminya atau tidak setia di tempat tidur suaminya, maka Allah Swt. pasti akan memasukkan ke dalam kuburnya tujuh puluh ribu ekor ular dan kalajengking yang menggigitnya sampai pada hari kiamat"
Dari shahabat Amr bin Ash ra. rasulullah Saw. bersabda:
"Wanita manapun yang tidak setia ditempat tidur suaminya, maka Allah pasti akan memasukkannya ke dalam neraka, kemudian dari mulutnya keluar nanah, darah, dan nanah busuk."

Dari shahabat Anas ra. Rasulullah Saw. bersabda:
"Wanita manapun yang berdiri bersama selain suaminya, dan orang lain itu bukan muhrimnya, maka Allah Swt. pasti akan menyuruhnya berdiri di tepi neraka Jahannam dan setiap kalimat yang diucapkan akan tertulis baginya seribu kejelekan."

Dari shahabat Abdullah bin Umar ra. Rasulullah Saw. bersabda:
"Wanita manapun yang keluar dari rumah suaminya (tanpa izin) maka setiap benda yang basah dan kering akan melaknatinya."

Dari shahabu Thalhah bin Abdullah ra. Rasulullah Saw. bersabda:
"Wanita manapun yang berkata kepada suaminya, 'Aku sama sekali tidak pernah mendapatkan kebaikan darimu', maka Allah swt. akan memutuskan rahmat-Nya darinya."

Dari Zubair bin Al-Awwam ra. Rasulullah Saw. bersabda:
"Wanita manapun yang terus-menerus menyakiti hati suaminya sampai suaminya menjatuhkan talak, maka siksa Allah Swt. tetap padanya"

Dari Sa'ad bin Abu Waqqash ra. Rasulullah Saw. bersabda:
"Wanita manapun yang memaksa suaminya diluar batas kemampuannya, maka Allah Swt. pasti menyiksanya bersama dengan orang Yahudi dan Nasrani."

Dari Sa'id Musayyab ra. Rasulullah Saw. bersabda:
"Wanita manapun yang meminta sesuatu kepada suaminya, sementara dia tahu bahwa suaminya tidak mampu untuk itu, maka Allah Swt. kelak pada hari kiamat pasti akan meminta diperpanjang penyiksaan kepadanya"

Dari shahabat Abdullah bin Amr ra. Rasulullah Saw. bersabda:
"Wanita manapun yang wajahnya cemberut didepan suaminya, maka kelak pada hari kiamat dia datang dengan muka yang hitam, kecuali kalau dia bertaubat atau ceria."

Dari Ubaidah bin Al-Jarrah ra. Rasulullah Saw. bersabda:
"Wanita manapun yang membuat suaminya marah, sementara dia sendiri zalim atau marah kepada suaminya,maka Allah Swt. tidak akan menerima ibadah fardhu dan sunnah darinya"

Dari Abdullah bin Masud ra. Rasulullah Saw. bersabda:
"Allah Swt. melaknat wanita-wanita yang mengulur waktu. Ditanyakan, 'Siapakah wanita-wanita yang mengulur-ulur waktu itu ya Rasulallah?' Rasulullah Saw. menjawab,'Dia adalah wanita yang diajak suaminya tidur, kemudian dia mengulur-ulur waktu untuk tidur bersamanya dan sibuk dengan urusan lain, hingga suaminya tertidur."

Dari Abu Hurairah ra. bahwa Rasulullah Saw. bersabda:
"Wanita manapun yang memandang wajah suaminya dan tidak tersenyum, maka sesungguhnya dia tidak akan melihat surga selamanya, kecuali dia bertaubat dan menyadarinya hingga suami meridhainya"

Dari shahabat Salman Al-Farisi ra. Rasulullah Saw. bersabda:
"Wanita manapun yang menggunakan wangi-wangian dan merias diri, kemudian keluar dari rumahnya, maka dia pasti keluar bersama murka Allah Swt. dan kebencian-Nya, hingga dia kembali ke rumahnya."

Dari shahabat Bilal bin Hamamah ra. Rasulullah Saw. bersabda:
"Wanita manapun yang melakukan shalat dan puasa tanpa izin suaminya, maka pahala shalat dan puasanya itu bagi suaminya, dan baginya adalah dosa."

Dari Abu Darda' ra. Rasulullah Saw. bersabda:
"Wanita manapun yang membuka rahasia suaminya, maka kelak pada hari kiamat Allah Swt. akan mencemooh dia didepan para makhluk, demikian juga ketika di dunia sebelum di akhirat."

Dari Abu Said Al-Khudri ra. Rasulullah Saw. bersabda:
"Wanita manapun yang melepas pakaianya di selain rumah suaminya, maka dosa semua orang yang telah mati dibebankan kepadanya, dan Allah Swt. tidak akan menerima amal fardhu maupun sunnahnya."

Dari shahabat Abbas bin Abdul Muthalib ra. Rasulullah Saw. bersabda:
"Diperlihatkan kepadaku neraka, maka aku lihat kebanyakan penghuninya adalah wanita. Hal itu tidak akan terjadi, kecuali mereka (wanita-wanita) banyak berdosa terhadap suami-suami mereka."

Dari Ibnu Abbas ra. Rasulullah Saw. bersabda:
"Sebagian tanda ridha Allah Swt. kepada wanita adalah suaminya ridha padanya"

Qurratul Uyun,
Syarah Nazham Ibnu Yamun

Hukum Istri Yang Tidak Taat Kepada Suami

Tanya:
Bagaimana hukum seorang istri yang melakukan sesuatu yang tidak maksiat akan tetapi dilarang oleh suaminya, apakah ini termasuk ma’siat? (Diah, Rajabasa)

Jawab:
Seorang istri di wajibkan untuk taat kepada suaminya selama suaminya tidak memerintah untuk berbuat maksiat, karena ketaatan seorang istri terhadap suami adalah sarana untuk masuk kedalam syurga. Sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam :

إِذَا صَلَّتِ الْمَرْأَةُ خَمْسَهَا وَصَامَتْ شَهْرَهَا وَحَفِظَتْ فَرْجَهَا وَأَطَاعَتْ زَوْجَهَا قِيلَ لَهَا ادْخُلِي الْجَنَّةَ مِنْ أَيِّ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ شِئْتِ

“Apabila seorang istri sudah mengerjakan shalat lima waktu, berpuasa pada bulan Ramadhan, menjaga kemaluannya dan taat kepada suaminya, maka akan dikatakan padanya: masuklah engkau ke dalam jannah dari pintu mana yang engkau suka”. (HR. Ahmad No 1573)

Jadi selama larangan suami tidak melanggar syariat maka sang istri harus mentaatinya, kalau tidak maka ia tergolong bermaksiat kepada suaminya. Wallahu a’lam.


Minggu, 17 Oktober 2010

Menjadi Muslimah Berkarakter Produktif, bagaimana caranya?

Seorang mahasiswi muslimah tampak aktif menjadi penulis di berbagai media di sela-sela kesibukan kuliahnya. Sementara itu seorang ibu tampak percaya diri dapat membantu suaminya dalam mencari rizki yang halal dengan berjualan baso dan tempe buatannya sendiri. Ibu lainnya seorang daiyah, nampak antusias dalam berdakwah di forum-forum pengajian. Siapa sih yang tak ingin menjadi muslimah produktif? Tapi ketika ditanya, bagaimana mengatur waktunya dalam mengurus keluarga, apalagi jika ada anak, mereka serempak menjawab "Waktu serasa habissss....!!".

Impian untuk bisa terus berkarya seakan meredup, diganti dengan bayangan sibuknya mengurus rumah. Inilah yang disebut “dilema produktivitas”. Bagi mahasiswi muslimah tadi, dilema ini bisa timbul waktu ditanya kapan akan menikah? Maka jawabnya ”Nanti sajalah! bekerja dulu”. Bagi ibu rumah tangga dan daiyah tadi bisa timbul rasa bimbang dan guilty feeling saat memilih "Saya akan tetap beraktivitas di luar atau di rumah saja? Kalau sibuk beraktivitas di luar, nanti keluarga terabaikan. Namun, jika hanya menjadi FTM (full-time mother), lama-lama akan bosan. Jadi bagaimana sih menyikapinya?"

Ternyata dilema ini juga dialami oleh muslimah di belahan bumi lainnya. Misalnya di Inggris banyak ibu harus rela melepaskan karir dengan gaji tinggi (misalnya £80,000 untuk profesi penasehat hukum) dan lama kerja maksimum 48 jam per minggu agar bisa lebih konsentrasi mengurus rumah dan mengasuh anak. Dengan lama kerja 100 jam seminggu (dari jam 7 pagi hingga jam 11 malam) tanpa digaji, mereka mendapat predikat kontradiktif “supermom”. Sementara itu di AS pernah ada survei (1991-1997) mengenai ”Keseimbangan antara Bekerja dan Keluarga”. Survei tersebut menyebutkan 41% dari 1101 responden menyadari bahwa model keluarga yang terbaik untuk membesarkan anak adalah ”ayah bekerja dan ibu tinggal di rumah”. Survei lain menyebutkan, andai boleh memilih, hanya 4% dari 18.000 responden memilih kerja penuh waktu, 61% kerja paruh-waktu, dan 29% tidak memilih bekerja. Sekitar 56% justru berprinsip ”lebih baik buat anak jika ibu tidak bekerja”.

Sebenarnya mana yang lebih produktif antara melulu mengurus keluarga atau bekerja atau beraktivitas sosial? Untuk bisa menjawabnya kita perlu memahami, apa sih produktivitas itu dan bagaimana penerapannya secara Islami. Produktivitas secara umum adalah suatu perbandingan antara kuantitas dan kualitas kinerja seseorang pada saat ini dengan upaya (amal perbuatan) yang sudah dilakukan seiring dengan berjalannya waktu. Konsep produktivitas ini perlu diterapkan secara Islami yaitu dengan menggabungkan nilai amaliyah di dunia dan visi ke-ukhrawi-an (akhirat). Konsep ini tentunya jauh lebih komprehensif dibandingkan konteks ekonomi yang hanya dikaitkan dengan materi atau uang. Islam memandang bahwa nilai dan kualitas amal perbuatan seseorang ditentukan berdasarkan keikhlasan niatnya dalam beribadah, misalnya niat ikhlas bersedekah lebih penting daripada berapa jumlahnya. Islam juga mendahulukan terpenuhinya ibadah wajib daripada jumlah ibadah sunnah yang dilakukan.

Jadi jelaslah, pengertian muslimah produktif bukan membanding-bandingkan antara yang bekerja, yang aktivis kegiatan sosial, dan yang di rumah saja. Namun muslimah produktif itu harus dipahami sebagai sosok yang berupaya memanfaatkan waktu yang tersedia untuk mencapai tingkatan kualitas (standar) seorang muslimah yang ideal, yaitu yang sesuai dengan Al Qur’an dan Hadits. Secara ringkas, muslimah produktif dipengaruhi tiga unsur penting yaitu kualitas, upaya, dan waktu.

***

Sesuatu itu disebut berkualitas bila telah memenuhi standar ideal sesuai dengan peran yang dimiliki. Muslimah berkualitas yang bisa dijadikan panutan atau idola adalah para istri Rasulullah SAW, para sahabiyah, dan para mukminat lainnya. Kisah-kisah mereka menyiratkan peran penting muslimah dalam semua aspek kehidupan, baik sebagai dirinya sendiri, anak, istri, ibu, dan anggota masyarakat.

Figur muslimah ideal digambarkan oleh Rasulullah SAW yaitu: “Sebaik-baik istri kalian adalah wanita yang apabila dipandang menyenangkan hati suaminya, apabila disuruh tidak membantah, dan apabila ditinggal pergi setia menjaga dirinya dan harta suaminya.” (HR. Imam an-Nasa`i); “Sebaik-baik istri kalian adalah yang banyak melahirkan anak dan penuh cinta kasih” (HR. Imam al-Baihaqi). Hadits ini merupakan penerapan dari firman Allah SWT dalam QS. An Nisaa' : 34 “..wanita yang saleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka)...” Jangan salah lho, kriteria ideal ini juga berlaku bagi yang masih single, karena merupakan pandangan ke depan atau cita-cita yang Insya Allah akan dapat terwujud.

Keadaan ideal hanya menjadi angan-angan jika tidak ada upaya untuk mencapainya. Salah satu alternatif yang bisa dilakukan adalah aktivitas berbasis di rumah (home-based activities). Dalilnya adalah QS. Al Ahzab: 33: “dan hendaklah kamu tetap di rumahmu”. Kegiatan berbasis di rumah dapat berupa aktivitas sosial/dakwah atau wirausaha, misalnya menulis buku/artikel di media atau skenario acara televisi dan radio, mendesain situs atau mengelola jasa marketing melalui internet, mendesain arsitektur rumah, agen penjualan tiket, membuka butik/salon muslimah atau toko, penitipan anak, dan les privat.

Dengan lebih banyak di rumah, muslimah bisa lebih mudah menjalankan kewajiban yang harus diprioritaskan yaitu terhadap Allah SWT, diri sendiri, dan keluarga. Kewajiban terhadap Allah SWT yaitu melakukan ibadah wajib dan sunat. Kewajiban terhadap diri sendiri yaitu memelihara fisik, perasaan, pikiran, moral, dan tingkah laku secara seimbang. Kewajiban terhadap orang tua yaitu merawat dan menghormatinya, serta mengajaknya ke jalan yang benar dengan sopan dan bijak jika mereka khilaf. Kewajiban terhadap suami yaitu membantunya dalam menjalankan perintah agama, mensyukuri rizqi yang diperolehnya, dan jika diperlukan turut membantu mencari rizqi yang halal. Kewajiban terhadap anak yaitu mengasuh dan mendidiknya agar taat pada perintah dan larangan-Nya, serta taat pada kedua orang tua.

Jika semua kewajiban itu telah dipenuhi, barulah muslimah dapat berkontribusi terhadap masyarakat, melalui aktivitas sosial/dakwah atau bekerja secara profesional. Para ulama berpendapat bahwa muslimah boleh beraktivitas dalam kondisi tertentu dan memenuhi syariat Islam dengan tujuan untuk memagari aqidahnya selama berinteraksi dengan orang lain (non muhrim). Kondisi pertama adalah pekerjaan yang bersifat fardlu kifayah yaitu ada unsur obyektif untuk melayani kebutuhan wanita dan lebih utama dikerjakan oleh wanita. Contohnya, profesi bidan, perawat, dokter kandungan, dokter kulit dan kelamin wanita, penjahit pakaian wanita, polisi dan pengacara untuk kasus wanita, pendidik, dan da’iyah. Kondisi kedua adalah desakan ekonomi keluarga, misalnya seorang janda dimana tidak ada anggota keluarga yang bisa menanggung kebutuhan ekonominya dan dia memiliki sesuatu keahlian.

Selain itu bagi muslimah yang aktif di luar perlu memenuhi tata cara pergaulan yang Islami yaitu mendapat ijin orang tua/ suami, menjaga pandangannya, menghindari hal-hal yang bersifat jahiliyyah seperti ikhtilath (berbaur antara lelaki dan perempuan secara bebas tanpa batas adab/kesopanan), membuka aurat, tabarruj (memamerkan perhiasan/kecantikan), melembutkan/mendesahkan suara, dan khalwat (berduaan dengan lelaki) yang bisa menimbulkan fitnah. Muslimah juga perlu menjaga kebersihan aqidah dan tauhid dari pengaruh non-Islam secara langsung maupun melalui media informasi/telekomunikasi.

***

Waktu terus bergerak maju. Dalam QS. Al `Ashr dikatakan bahwa kita disebut „rugi“ jika tidak mengisi waktu dengan empat upaya yaitu (1) berusaha meningkatkan keimanan, (2) melakukan amal shalih, (3) nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan (4) supaya menetapi kesabaran. Istilah ”rugi” ini identik dengan ”tidak produktif”. Jadi muslimah disebut produktif bukan pada saat kondisi ideal telah tercapai, tapi pada waktu telah mampu mengelola waktu dalam mencapai profil ideal.

Sebagai manusia, muslimah pun mempunyai banyak keterbatasan. Namun tetaplah produktif di manapun, kapanpun, dan sekecil apapun perannya. Aktivitas berbasis di rumah justru membuat muslimah lebih produktif. Langkah demi langkah dijalani dengan selalu bersyukur, dan jika belum berhasil tetap bersabar sebab rencana-Nya pasti jauh lebih baik. Sabda Rasulullah SAW, amalan yang paling dicintai oleh Allah SWT adalah "yang dilakukan secara terus menerus, walaupun sedikit".

Pada akhirnya kita sadar bahwa semua unsur produktivitas itu akan dimintai pertanggung-jawaban di akhirat kelak. Allah SWT. berfirman, "Sesungguhnya kepada Kamilah kembali mereka, kemudian sesungguhnya kewajiban Kamilah menghisab mereka'' (QS Al Ghaasyiyah: 25-26). Untuk itu kita perlu ingat pesan Umar bin Khattab ra. ''Hisablah diri kamu sekalian sebelum dihisab oleh Allah. Dan berhias dirilah (dengan amal) untuk menghadapi ujian terbesar. Sesungguhnya, penghisaban di hari kiamat itu hanya akan terasa ringan bagi orang yang terbiasa menghisab dirinya di dunia.''

Wallahu`alam bishshowab.

Frankfurt am Main, 18 November 2005

Vita Sarasi, ibu dua anak

Semoga kita semua dapat menjadi muslimah yang produktif bagi diri sendiri, keluarga dan masyarakat. Amin.

Catatan :
Menurut lembaga pengkajian strategis di Amerika, para wanita mulai kelelahan bekerja di luar, dan 65% dari mereka lebih mengutamakan untuk kembali ke rumah, mengurus keluarga sesuai dengan fitrahnya. Seorang filosof bidang ekonomi, Joel Simon berkata, “Mereka (para wanita) telah direkrut oleh pemerintah untuk bekerja di pabrik-pabrik dan mendapatkan sejumlah uang sebagai imbalannya, akan tetapi hal itu harus mereka bayar mahal, yaitu dengan rontoknya sendi-sendi rumah tangga mereka”. Sementara itu penelitian lain di Amerika tahun 1997: terdapat 300.000 wanita memulai home based bussiness setiap tahunnya. Lebih dari 8 juta wanita memiliki omzet sekitar 2,3 trilyun dollar AS per tahun. Alternatif home based business ini dimana definisinya adalah bisnis yang dapat dilakukan dengan berbagai cara, jenis dan ukuran selama kantornya berada di rumah, ternyata sesuai dengan apa yang dianjurkan dalam QS Al Ahzab 33, yaitu supaya wanita lebih banyak beraktivitas di rumah.

Sumber : http://vitasarasi.multiply.com/journal/item/41

Ketaatan Wanita Kepada Suami

Ketaatan Seorang Istri Kepada Suaminya dan Haram Mengingkarinya

Dalil-dalil menunjukkan bahwa seorang istri wajib taat kepada suaminya. Diantaranya firman Allah, “Dan para wanita mempunyai hak yang seimbang dengan kewajibannya menurut cara yang ma’ruf. Akan tetapi para suami mempunyai satu tingkatan kelebihan daripada isterinya, dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (Al-Baqarah : 228)

Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka.” (An-Nisa : 34)

Diriwayatkan dari Abu Dzar, “Tidaklah seorang wanita menyakiti suaminya di dunia, melainkan pasangan suaminya dari bidadari di surga akan menyatakan jangan kau sakiti dia, semoga Allah memerangimu (kata celaan), karena dia berada disisimu sebagai pendatang sementara yang hampir saja dia memisahkan diri darimu dan datang kepada kami (bidadari surga)” (HR Tarmidzi dan Ibnu Hibban), dihasankan oleh Asy-Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani.

Dalam Hadits Bibi Husain, “Aku datang kepada Rasulullah Shalallahu alaihi wassalam pada sebagian kebutuhan, Rasulullah bertanya apakah engkau mempunyai suami ?, wanita itu menjawab “Iya”. Rasul bertanya, “Bagaimana keadaanmu terhadapnya ?”, “Aku selalu menaatinya dan melayaninya kecuali dalam perkara yang aku tidak mampu melakukannya”, “Maka lihatlah dimana keberadaanmu di sisinya, karena sesungguhnya suamimu adalah surgamu dan nerakamu” (HR An-Nasai, Imam Akhmad). Dinyatakan bersanak jayid oleh Syaikh Al-Albani menukil pernyataan An-Nasai dan Imam Akhmad.

Termasuk hak suami atas sang istri adalah sang istri merawat rumah suaminya, dan tidak keluar dari rumah tanpa seizin suami. Apabila sang suami tidak ada dan terdapat kebutuhan mendesak yang harus segera dilaksanakan, maka sang istri sebelumnya harus menimbang apakah suami akan mengizinkannya atau tidak, apabila kemungkinan sang suami mengizinkannya, maka setelah sang suami kembali, sang istri menyampaikan berita yang menenangkan suami.

Akan tetapi kalau mungkin sang suami tidak mengizinkan, atau sang istri ragu mendapat izin atau tidak maka pada hukum asalnya sang istri tidak boleh keluar. Termasuk pula hak suami atas sang istri adalah sang istri mengerjakan semua perkerjaan rumah sendiri, tidak seharusnya sang istri meminta sang suami untuk mendatangkan pembantu yang bisa membawa akibat buruk bagi suami atau anak-anaknya. Berkata Rasulullah kepada Aisyah bahwa kadar pahalanya sesuai dengan keletihannya (dalam mengurusi pekerjaan rumah).

Nama File: Ketaatan Wanita Kepada Suaminya dan Haram Mengingkarinya 01.mp3
Ukuran: 6.8 Mb
Deskripsi: www.ilmoe.com
Link Download Ketaatan Wanita Kepada Suaminya dan Haram Mengingkarinya 01

Nama File: Ketaatan Wanita Kepada Suaminya dan Haram Mengingkarinya 02.mp3
Ukuran: 6.8 Mb
Deskripsi: www.ilmoe.com
Link Download Ketaatan Wanita Kepada Suaminya dan Haram Mengingkarinya 02

Problematika Wanita Pekerja

Wanita karir, dalam segala levelnya, kian hari kian mewabah. Dari posisi pucuk pimpinan negara, top executive, hingga kondektur bus bahkan tukang becak. Hingga kini boleh dibilang nyaris tidak ada jenis profesi yang belum terambah kaum hawa.Nampaknya, wanita telah meninggalkan kehidupannya yang khas pada era agraris. Pada era tersebut ia adalah makhluk rumah sejati. Ia mengasuh anak-anaknya dengan setia, juga berperan dalam perekonomian keluarga dengan aktivitas di ladang-ladang tradisional seputar rumahnya. Dalam mitos pertanian, wanita adalah petani pertama di muka bumi ini. Sang suami, berkelana dari hutan ke hutan, padang ke padang untuk berburu binatang. Ketika binatang-binatang tertentu ternyata diketahui dapat dipelihara dan diternakkan maka pertanian dikembangkan secara intensif. Wanita pun masih tak beranjak dari posisinya. Mereka tahu kapan menemui suami di ladang, menyusui anak, dan kapan harus menanak nasi dirumah. Dan yang khas, mereka tidak pernah bekerja pada suami orang lain.

Materialisme yang subur pada masa Renaissance telah menggiring manusia pada era industrialisasi. Pandangan baru ini melihat wanita dan laki-laki sama saja kodratnya, yakni sebagai faktor produksi. Hanya saja dengan dilatarbelakangi pertimbangan fisik dan kelas sosial yanmg berlaku upah kerja wanita selalu nomor dua. Kapitalisme menghancurkan industri rumah tangga satu persatu. Satu superpabrik dengan multi produksi cukup untuk satu kota atau negara. Dan manusia pekerja tersedot ke dalamnya, termasuk wanita.

Wanita pun akhirnya berduyun-duyun meninggalkan “istananya”, berbaur dengan pria memasuki pabrik untuk menjadi pekerja atau buruh dengan upah rendah. Ketika itu pula, mulai terdengar jerit tangis para balita yang pagi hari sudah kehilangan ibunya.

“Dengan bekerja, saya bisa membelikan susu anak saya dan membelikan banyak mainan untuk mereka. Suatu hal yang sulit jika saya hanya mengandalkan gaji suami yang pas-pasan.” Demikian argumen yang sering kita dengar yang sepintas mungkin sangat manusiawi. Namun sayang, harga yang dibayar terlampau mahal dari hanya sekedar susu formula dan mainan anak-anak. Kasih sayang yang hilang, kecemasan, dan ketakutan anak-anak ketika ditinggal sang ibu, akan masuk ke alam bawah sadarnya dan mempengaruhi perkembangan pribadinya hingga kelak dia dewasa. Pendidikan dien dan akhlak pun merupakan hal yang sangat sulit jika seharian hanya berinteraksi dengan pembantu dan dididik televisi. Lantas, bagaimanakah jadinya generasi ini?

Motif yang lain yang lebih tinggi tinggi tingkatannya adalah motif psikologis dan tuntutan untuk mengaplikasikan ilmu yang telah didapat. Gerakan emansipasi yang didengungkan wanita barat telah berhasil memancing naluri wanita seantero bumi untuk berusaha menunjukkan eksistensinya. Wanita memang hebat. Banyak diantara wanita yang tidak kalah berhasil bahkan lebih berprestasi daripada kaum pria. Namun, di lain pihak, bisakah para wanita menjadi “super women” yang sukses dalam menjalankan peran gandanya? Jika kemudian statistik menunjukkan angka kriminalitas, perceraian, perselingkuhan meningkat dikarenakan terabaikannya keluarga sebagai basis pendidikan moral yang utama, sungguh, lagi-lagi harga yang dibayar terlalu mahal.

Suatu hal yang dilematis, memang, jika kemudian wanita bekerja didorong oleh tuntutan untuk mengaplikasikan ilmu yang telah ia dapat. Oleh karena itu para wanita muslimah seharusnya mempelajari ilmu yang bermanfaat sesuai dengan kebutuhan wanita dan masyarakat walaupun tidak merupakan keharusan maupun fardu kifayah. Harus ada relevansi antara belajar dengan kebutuhannya sehingga wanita tidak menuntut sesuatu yang tidak diperlukan olehnya atau masyarakatnya. Jika keadaan memaksa hingga wanita musti bekerja di luar rumah, Islam telah memberikan batasannya. Yaitu: harus seizin walinya (ayah atau suami) untuk pekerjaan mubah, seperti mengajar anak putri atau menjadi perawat bagi pasien wanita; Tidak ikhtilat (campur baur) dengan pria atau berkhlawat dengan pria; Tidak bertabarruj dan memperlihatkan perhiasan atau kecantikannya; Tidak bersolek dan memekai parfum; Memakai hijab yang sesuai syari’at.

Bagaimanapun juga, tempat bekerja wanita yang sesungguhnya dan yang paling mulia adalah di dalam rumahnya. Disanalah wanita akan senantiasa terlindungi dan dapat lebih dekat dengan Allah manakala menetap di rumah, mencari ridha Allah dengan cara beribadah kepada-Nya, mencurahkan segenap kemampuan untuk mendidik sang buah hati, mentaati suami, dan memberikan kasih sayang kepada anggota keluarga.

Wanita yang hebat, bukanlah mereka yang harus bersaing berebut dunia dengan kaum pria. Wanita yang sukses adalah yang bertanggung jawab dengan tugas utama yang dianugerhakan Allah atasnya: mendidik generasi tangguh masa depan.

Sumber: www.mediamuslim.info

disadur dari :

http://ruangmuslimah.wordpress.com/2007/02/12/problematika-wanita-pekerja/